Saya Hasan Efendi mengucapkan Terima kasih sudah berkenan tengok-tengok blog sederhana ini, kritik dan saran kalian sangat membantu perkembangan blog sederhana ini. Contact : HP/WA >> 0896-3554-9224[Tree]

Alhamdulillah hasanlovatik.net Bisa Release 15 April Kemarin

Alhamdulillah akhirnya hasanlovatik.net bisa release juga tepat dihari universary 15 April kemarin.

Sengaja saya Onlinekan tanggal 15 April, karena bertepatan dengan tanggal pernikahan saya dengan istri. 

15 April kemarin, 1 tahun usia pernikahan saya dengan istri alhamdulillah bisa melewati kerikil-kerikil kecil yang menghadang. 

berdasar tanggal itulah saya akhirnya memutuskan untuk menyewa domain www.hasanlovatik.net. semoga membawa manfaat buat semua !!

0 komentar:

Silahkan isi komentar..!

MENGAPA ANAK YANG PINTAR DISEKOLAH BISA ALAMI KESULITAN EKONOMI?

Oleh : Rhenald Kasali  (@Rhenald Kasali)


Seorang mahasiswi mengeluh. Dari SD hingga lulus S-1, ia selalu juara. Namun kini, di program S-2, ia begitu kesulitan menghadapi dosennya yang menyepelekannya. Judul tesisnya selalu ditolak tanpa alasan yang jelas. Kalau jadwal bertemu dibatalkan sepihak oleh dosen, ia sulit menerimanya.


Sementara itu, teman-temannya, yang cepat selesai, jago mencari celah. Ia menduga, teman-temannya yang tak sepintar dirinya itu "ada main" dengan dosen-dosennya. "Karena mereka tak sepintar aku," ujarnya.

 Banyak orangtua yang belum menyadari, di balik nilai-nilai tinggi yang dicapai anak-anaknya semasa sekolah, mereka menyandang persoalan besar: kesombongan dan ketidakmampuan menghadapi kesulitan. Bila hal ini saja tak bisa diatasi, maka masa depan ekonominya pun akan sulit.

Mungkin inilah yang perlu dilakukan orangtua dan kaum muda: belajar menghadapi realitas dunia orang dewasa, yaitu kesulitan dan rintangan.

Hadiah orangtua

Psikolog Stanford University, Carol Dweck, yang menulis temuan dari eksperimennya dalam buku The New Psychology of Success, menulis, "Hadiah terpenting dan terindah dari orangtua pada anak-anaknya adalah tantangan".

Ya, tantangan. Apakah itu kesulitan-kesulitan hidup, rasa frustrasi dalam memecahkan masalah, sampai kegagalan "membuka pintu", jatuh bangun di usia muda. Ini berbeda dengan pandangan banyak orangtua yang cepat-cepat ingin mengambil masalah yang dihadapi anak-anaknya.

Kesulitan belajar mereka biasanya kita atasi dengan mendatangkan guru-guru les, atau bahkan menyuap sekolah dan guru-gurunya. Bahkan, tak sedikit pejabat mengambil alih tanggung jawab anak-anaknya ketika menghadapi proses hukum karena kelalaian mereka di jalan raya.

Kesalahan mereka membuat kita resah. Masalah mereka adalah masalah kita, bukan milik mereka.

Termasuk di dalamnya adalah rasa bangga orangtua yang berlebihan ketika anak-anaknya mengalami kemudahan dalam belajar dibandingkan rekan-rekannya di sekolah.

Berkebalikan dengan pujian yang dibangga-banggakan, Dweck malah menganjurkan orangtua untuk mengucapkan kalimat seperti ini: "Maafkan Ibu telah membuat segala sesuatu terlalu gampang untukmu, Nak. Soal ini kurang menarik. Bagaimana kalau kita coba yang lebih menantang?"

Jadi, dari kecil, saran Dweck, anak-anak harus dibiasakan dibesarkan dalam alam yang menantang, bukan asal gampang atau digampangkan. Pujian boleh untuk menyemangati, bukan membuatnya selalu mudah.

Saya teringat masa-masa muda dan kanak-kanak saya yang hampir setiap saat menghadapi kesulitan dan tantangan. Kata reporter sebuah majalah, saya ini termasuk "bengal". Namun ibu saya bilang, saya kreatif. Kakak-kakak saya bilang saya bandel. Namun, otak saya bilang "selalu ada jalan keluar dari setiap kesulitan".

Begitu memasuki dunia dewasa, seorang anak akan melihat dunia yang jauh berbeda dengan masa kanak-kanak. Dunia orang dewasa, sejatinya, banyak keanehannya, tipu-tipunya. Hal gampang bisa dibuat menjadi sulit. Namun, otak saya selalu ingin membalikkannya. Demikianlah, hal-hal sepele sering dibuat orang menjadi masalah besar.

Banyak ilmuwan pintar, tetapi reaktif dan cepat tersinggung. Demikian pula kalau orang sudah senang, apa pun yang kita inginkan selalu bisa diberikan.

Panggung orang dewasa

Dunia orang dewasa itu adalah sebuah panggung besar dengan unfair treatment yang menyakitkan bagi mereka yang dibesarkan dalam kemudahan dan alam yang protektif. Kemudahan-kemudahan yang didapat pada usia muda akan hilang begitu seseorang tamat SMU.

Di dunia kerja, keadaan yang lebih menyakitkan akan mungkin lebih banyak lagi ditemui. Fakta-fakta akan sangat mudah Anda temui bahwa tak semua orang, yang secara akademis hebat, mampu menjadi pejabat atau CEO. Jawabannya hanya satu: hidup seperti ini sungguh menantang.

Tantangan-tantangan itu tak boleh membuat seseorang cepat menyerah atau secara defensif menyatakan para pemenang itu "bodoh", tidak logis, tidak mengerti, dan lain sebagainya. Berkata bahwa hanya kitalah orang yang pintar, yang paling mengerti, hanya akan menunjukkan ketidakberdayaan belaka.  Dan pernyataan ini hanya keluar dari orang pintar yang miskin perspektif, dan kurang menghadapi ujian yang sesungguhnya.

Dalam banyak kesempatan, kita menyaksikan banyak orang-orang pintar menjadi tampak bodoh karena ia memang bodoh mengelola kesulitan. Ia hanya pandai berkelit atau ngoceh-ngoceh di belakang panggung, bersungut-sungut karena kini tak ada lagi orang dewasa yang mengambil alih kesulitan yang ia hadapi.

Di Universitas Indonesia, saya membentuk mahasiswa-mahasiswa saya agar berani menghadapi tantangan dengan cara satu orang pergi ke satu negara tanpa ditemani satu orang pun agar berani menghadapi kesulitan, kesasar, ketinggalan pesawat, atau kehabisan uang.

Namun lagi-lagi orangtua sering mengintervensi mereka dengan mencarikan travel agent, memberikan paket tur, uang jajan dalam jumlah besar, menitipkan perjalanan pada teman di luar negeri, menyediakan penginapan yang aman, dan lain sebagainya. Padahal, anak-anak itu hanya butuh satu kesempatan: bagaimana menghadapi kesulitan dengan caranya sendiri.

Hidup yang indah adalah hidup dalam alam sebenarnya, yaitu alam yang penuh tantangan. Dan inilah esensi perekonomian abad ke-21: bergejolak, ketidakpastian, dan membuat manusia menghadapi ambiguitas. Namun dalam kondisi seperti itulah sesungguhnya manusia berpikir. Dan ketika kita berpikir, tampaklah pintu-pintu baru terbuka, saat pintu-pintu hafalan kita tertutup.

Jadi inilah yang mengakibatkan banyak sekali orang pintar sulit dalam menghadapi kesulitan. Maka dari itu, pesan Carol Dweck, dari apa yang saya renungi, sebenarnya sederhana saja: orangtua, jangan cepat-cepat merampas kesulitan yang dihadapi anak-anakmu. Sebaliknya, berilah mereka kesempatan untuk menghadapi tantangan dan kesulitan.

0 komentar:

Silahkan isi komentar..!

TIPS FOKUS DALAM BERBISNIS ONLINE

Hmm,, pada postingan kali ini saya ingi berbagi pengalaman saya dalam dunia per-onlinenan :) terutama dari sisi godaan, dan cara mengatasinya.

sebelumnya kita flash back dulu ya, saya serius berbisnis online diawali pertengahan 2010 lalu, tepatnya dibulan agustus 2010. Nah, awal saya terjun ke dunia online saya memilih IM (internet marketing), tak tau kenapa, tapi yang jelas berawal dari googling, 2006, dan keinginan saya untuk bisa memiliki penghasilan kontinue dari Internet (yang notabene kesukaan/hoby saya dari 2006.

Setelah fokus kendor dipertengahan 2008, karena terbentur biaya, dan fasilitas untuk berselancar, saya fakum dari dunia internet, dan tidak jelas saya mau kemana, jadi cuma bisa Facebookan, dan Browsing-browsing gak jelas, :) selain itu juga antara 2006 sampai 2010 akses internet msh agak susah, dan mesti kewarnet dulu.

Disekolahan SD Kuncup Mekar tidak ada internet, dan sayapun belum memiliki laptop pribadi. nah singkat cerita 2010 itu saya nekat beli modem di PRJ seharga sekitar 700an (msh lumayan mahal waktu itu). Jadi sy milih beli modem, ya karena untuk beli laptop dompet saya belum menjangkau hehe..

Dan Alhamdulillah 2011 mulai bisa merasakan sedikit hasil dari Online, waktu itu dari Amazon (tertinggi sekitar $300/bulan, berjalan 3 bulanan)  dan adsense, dan Alhamdulillah 2012 progres semakin baik tidak kurang dari $4000 bisa saya kantongi dari dunia Bisnis Onlie (investasi). Meskipun pertengahan 2013 mulai surut, dan saya mulai memindahkan fokus ke bidang Bisnis Pasar mata uang (valuta asing).

Dibisnis Trading ini saya mulai kurang fokus/konsentrasi, dan setelah saya evaluasi ya benar memang fokus saya kurang full, setelah merenung, saya diingatkan kembali awal-awal merintis jualan produk amazon 2011 saya pernah tiap jam 3 pagi buat sekitar 25-50 video Marketing, dan saya disiplin melaksanakan aturan yang telah saya buat, yakni hanya bersentuhan dengan sosial media, dalam hal ini Facebook, sekali seminggu, hmm.. jika dikenang kenapa bisa ya,, jika diteliti lebih dalam, ya emang tekad kuat untuk sukses didunia Online.

Nah berdasarkan flash back tersebut dapat saya simpulkan bahwa ada beberapa 2 hal yang perlu diperhatikan agak bisa fokus dalam berbisnis Online :

1. Hindari Facebookan yang berlebihan
Disini saya tidak melarang kita berfacebookan, karena dalam  dunia sosmed (sosial media) tidak dipungkiri ada potensi marketingnya.

Tetapi saya lebih menekankan bahwa dalam berselancar didunia sosmed ini jangan sampai memakan waktu yang seharusnya kita pakai untuk promosi, ataupun praktek bisnis Online dengan disiplin. jadi kita harus punya planning/rencana sebelum membuka FB/twitter, kita akan buka apa, promosi apa, waktunya berapa menit, dan wajib disiplin. pengalaman saya dulu ya hilangnya fokus saat tersesat didunia sosmed ini, ketika buka informasi dan rasa penasaran timbul akhirnya ikutan komen gak jelas, sehingga waktu kita habis untuk facebookan saja, ini juga berlaku saat ada link yang kita klik karena rasa penasaran, dan membuat kita tak terkontrol untuk mengeklik link-link berikutnya

2. Buat Perencanaan Dalam Berinternet
Benar, dalam melakukan aktifitas online kita harus punya jadwal. kalau boleh saya bilang, Wajib hukumnya melakukan penjadwalan apa-apa yang mau kita lakukan dalam sekali Online :)

Saya sendiri saat ini, sebelum menyalakan laptop dan melakukan koneksi ke internet dengan modem saya, saya membuat coret-coretan kecil, semacam jadwal dalam melakukan aktifitas Online.

Seperti :

  • Fban cukup 30 menit saja meliputi promosi dan membuat screenshot    analisa pasar mata uang (forex) oleh para senior.


  • Posting Blog, cukup 45 menit, dengan menyertakan konten-konten dan link-link promosi. biasanya sebelum konek ke internet saya mengetik dahulu artikel-artikel yang akan saya publish/posting diblog saya ini.

Dan banyak lagi yang lainnya, dan sebisa mungkin kita patuhi jadwal yang telah kita buat itu, saya sendiri melakukan itungan mundur countdown, setiap kegiatan dengan bantuan hp saya,, setelah hp berbunyi sebagai tanda waktu telah habis, maka saya wajib mengakhirinya, dan kalau belum selesai, saya buat plan lagi untuk diselesaikan lain waktu.

Demikian Tips saya, yang saya ambil dari berbagai pengalaman saya selama ini, semoga bermanfaat, dan Salam sukses buat sahabat semua ! [Mr.HE]

0 komentar:

Silahkan isi komentar..!