DAN GURU YANG SEWA RUMAHKU ADALAH KH SAHAL MAHFUDZ
16.41.00
By
Hasan Efendi
(beginilah sebaik baiknya teladan)
Oleh : Imron Rosyidi
Ini tulisan untuk menyampaikan kerinduanku pada beliau KH. Sahal Mahfudh di 100 hari wafat beliau.
Pak kyai pernah kontrak atau sewa rumah di daerah Pejaten Barat Pasar Minggu Jakarta Selatan, di dekat masjid Al Fajri.
Ketika menyewa rumah tersebut, beliau hanya memperkenalkan sebagai guru dan asal dari Pati Jawa Tengah.
Kebetulan si pemilik rumah tinggal di bersebelahan dengan rumah yang di sewakan, jadi ada 2 rumah yang satu di sewa pak kyai Sahal dan yang satunya ditempati si pemilik.
Setelah ditempati pak Kyai memang rumah jadi ramai kalau kebetulan pak Kyai di Jakarta karena banyak sekali tamu mulai santri, pengurus MUI, PBNU atau pejabat pejabat negeri ini.
Dan inilah dalam hati si pemilik rumah berkata : " Siapa sih yang dirumah saya kok tamunya silih berganti "
Sampai suatu saat si pemilik rumah menonton berita di televisi yang kebetulan meliput acara MUI Pusat dan pak Kyai Sahal memberikan sambutan di acara tersebut. Si pemilik rumah mencermatinya dan berpikir : " Kok orang yang di televisi tersebut seperti orang yang menyewa rumahku ".
Akhirnya si Pemilik rumah memberanikan diri sowan dan bertanya : apakah benar pak Guru yang menyewa rumahnya itu KH Sahal Mahfudh, Ketua Umum MUI Pusat ?. Dan terjawablah rasa penasaran si pemilik rumah bahwa yang menyewa rumahnya adalah orang yang sama di televisi.
Teladan yang bisa kita petik adalah tidak ada sedikitpun kebesaran nama dan ketinggian ilmu dan kedekatan beliau dengan kekuasaan membuat Pak Kyai ingin dimudahkan dengan fasilitas, tapi justru beliau sembunyi dari semua itu.
(Dan Guru kurus dari pelosok itu adalah Dr.KH. Sahal Mahfudh yang selalu tenang dan menenangkan).
Sungkem kulo Abah,
Surabaya, 3 Mei 2014.
Ketika menyewa rumah tersebut, beliau hanya memperkenalkan sebagai guru dan asal dari Pati Jawa Tengah.
Kebetulan si pemilik rumah tinggal di bersebelahan dengan rumah yang di sewakan, jadi ada 2 rumah yang satu di sewa pak kyai Sahal dan yang satunya ditempati si pemilik.
Setelah ditempati pak Kyai memang rumah jadi ramai kalau kebetulan pak Kyai di Jakarta karena banyak sekali tamu mulai santri, pengurus MUI, PBNU atau pejabat pejabat negeri ini.
Dan inilah dalam hati si pemilik rumah berkata : " Siapa sih yang dirumah saya kok tamunya silih berganti "
Sampai suatu saat si pemilik rumah menonton berita di televisi yang kebetulan meliput acara MUI Pusat dan pak Kyai Sahal memberikan sambutan di acara tersebut. Si pemilik rumah mencermatinya dan berpikir : " Kok orang yang di televisi tersebut seperti orang yang menyewa rumahku ".
Akhirnya si Pemilik rumah memberanikan diri sowan dan bertanya : apakah benar pak Guru yang menyewa rumahnya itu KH Sahal Mahfudh, Ketua Umum MUI Pusat ?. Dan terjawablah rasa penasaran si pemilik rumah bahwa yang menyewa rumahnya adalah orang yang sama di televisi.
Teladan yang bisa kita petik adalah tidak ada sedikitpun kebesaran nama dan ketinggian ilmu dan kedekatan beliau dengan kekuasaan membuat Pak Kyai ingin dimudahkan dengan fasilitas, tapi justru beliau sembunyi dari semua itu.
(Dan Guru kurus dari pelosok itu adalah Dr.KH. Sahal Mahfudh yang selalu tenang dan menenangkan).
Sungkem kulo Abah,
Surabaya, 3 Mei 2014.
0 komentar:
Silahkan isi komentar..!